Rabu, 24 April 2013

Materi Kesehatan untuk LCT

Silahkan Dipelajari...
soal kesehatan sebagian besar keluar dari materi kesehatan ini.




Sejarah Farmasi Dunia
Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Seorang dokter yang mendiagnosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin lama masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu direnungkan adalah bahwa akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.
Dampak revolusi industri merambah dunia farmasi dengan timbulnya industri-industri obat, sehingga terpisahlah kegiatan farmasi di bidang industri obat dan di bidang “penyedia/peracik” obat (=apotek). Dalam hal ini keahlian kefarmasian jauh lebih dibutuhkan di sebuah industri farmasi dari pada apotek. Dapat dikatakan bahwa farmasi identik dengan teknologi pembuatan obat.
Pendidikan farmasi berkembang seiring dengan pola perkembangan teknologi agar mampu menghasilkan produk obat yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum pendidikan bidang farmasi disusun lebih ke arah teknologi pembuatan obat untuk menunjang keberhasilan para anak didiknya dalam melaksanakan tugas profesinya. Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya “ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya.
Sejarah Farmasi Indonesia
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia (1997) dalam “informasi jabatan untuk standar kompetensi kerja” menyebutkan jabatan Ahli Teknik Kimia Farmasi, (yang tergolong sektor kesehatan) bagi jabatan yang berhubungan erat dengan obat-obatan, dengan persyaratan : pendidikan Sarjana Teknik Farmasi. Dilihat dari sisi pendidikan Farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum merupakan bidang tersendiri melainkan termasuk dalam bidang MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) yang merupakan kelompok ilmu murni (basic science) sehingga lulusan S1-nya pun bukan disebut Sarjana Farmasi melainkan Sarjana Sain.
Bagaimana dengan perkembangan farmasi di Indonesia? Perkembangan farmasi boleh dibilang dimulai ketika berdirinya pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Kemudian, terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana pemerintah mengimpor produk farmasi jadi ke Indoneisa. Perusahaan-perusahaan lokal pun bermunculan, tercatat ada Kimia Farma, Indofarma, Dankos, dan lainnya. Di dunia pendidikan sendiri, sekolah tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di berbagai kota.




Perkembangan Ilmu Farmasi /Farmasetika
1.      Definisi Profesi Farmasi
Profesi  farmasi nerupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam hal penyediaan dan pengolahan bahan sumber alam serta bahan sintetis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan serta digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit.
2.      Definisi farmasi
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengobinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman.Farmasi dalam bahasa Yunani(Greek) disebut farmakon yang berarti medika atau obat.
3.      Definisi Apoteker
Apoteker adalah seorang yang ahli dalam bidang farmasi

TOKOH-TOKOH APOTEKER ZAMAN DAHULU

1.HIPOCRATES (460 – 370 SM)
-mengenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah
-menerapkan obat secara rasional
-Bapak ilmu kedokteran
-Penyusun sistematika pengetahuan kedokteran
-Sumpah Hipocrates yang merupakan tata cara dan perilaku untuk profesi penyembuhan – sistematika pengetahuan kedokteran dan etikanya.

2.DIOSCORIDES (abad 1 masehi)
-dokter Yunani dab ahli botani
-menggunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu terpadu
-hasil karyanya : “De Materia Medika”
-dianggap sebagai awal pengembangan botani farmasi dan dalam penyelidikan bahan obat yang diperoleh secara alami.

3.GALEN (130 – 200 M)
-dokter ahli farmasi Yunani
-memulai pembuatan obat-obatan dari tumbuhan dengan mencampur atau meleburkan masing-masing bahan – bidang penyediaan farmasi
-dikaitkan dengan farmasi galenik
-Formulanya : galen’s cerats (krim pendingin)
Kurikulum pendidikan farmasi didasari oleh ilmu-ilmu :
  1. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari sejarah; khaiat obat di segala segi termasuk sumber, sifat kimia, sifat fisik, kgiatan fisiologi/efeknya terhadap fungsi biokimia dan faal, cara keja, absorpsi, nasib(distribus, biotransformasi), ekskresinya dalam tubuh, serta efek toksitnya; dan penggunaannya dalam pengobatan. Cabang-cabang farmakologi, yaitu:
a) Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan (bentuk makroskopis dan mikroskopis berbagai tumbuhan serta organime lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan).
b) Farmakodinamik adalah ilmi yang mempelajari kegiatan obat/cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ serta pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ
c) Farmakokinetk adalah ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme (biotransformasi), dan ekskresi obat
d) Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dalam pengobatan penyakit.
e) Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat racun dengan khasiatnya serta cara-cara untuk mengenal/mengidentifikasi dan melawan efeknya.
2.      Kimia farmasi (organik dan anorganik) adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kaulitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) mau pun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaannya sebagai obat.

3.      Farmasi/farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat.Meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan bahan-bahan obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat; serta perkembangan obat yang meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan di berikan kepada pasien.

4.      Teknologi farmasi merupakan ilmu yang membahas tentang teknik dan prosedur pembuatan sediaan farmasi dalam skala industri termasuk prinsip kerja serata perawatan/pemeliharaan alat-alat produksi dan penunjangnya sesuai Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

5.      Dispensa farmasi adalah ilmu dan seni meracik obat mnjadi entuk sediaan tertentu hingga siap digunakan sebagai obat.

6.      Fisika farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisiknya, misalnya spoktrometri massa, spektrometri, dan kromatografi.Jenis-jenis spektrofotometri yang tercantum dalam Farmakope Indonesia yaitu spektrofotometri inframerah,spektrofotometri ultraviolet dan cahaya tampak, spektrofotometri atom, spektrofotometri fluoresensi, dll

7.      Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari pengaruh formulasi terhadap aktivitas terapi dan produk obat.

8.      Farmasi klinik meliputi kegiatan memonitor peggunaan oba, memonitori efek samping obat , dan kgiatan konseling/informasi obat bagi yang membutuhkan.

9.      Biologi farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar kehidupn organisme; peranan biologi dalam bidang kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh kehidupan manusia; sera morfologi, anatomi, dan taksonomi tumbuhan dan hewan

10.  Administrasi farmasi, menejemen farmasi, dan permasalahan adalah ilmu yang mempelajari tentang administrasi, menejemen dan permasalahan yang brhubungan dengan kewirausahaan farmasi beserta aspek-aspeknya.

OBAT
Apa itu obat ?
Obat : suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang digunakan dalam menetapkan diagnosa,mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka, atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia. Bentuk sediaan obat

A. Obat bentuk sediaan padat

- KAPSUL
Kapsul adalah sediaan obat yangg terbungkus cangkang kapsul yang umumnya terbuat dari gelatine.
Kapsul dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Kapsul keras : umumnya berisikan bahan obat yang kering.
2. Kapsul lunak : umumnya bahan obat berupa minyak atau larutan. Obat dalam minyak.

Keuntungan :
a. Kapsul dapat menutupi rasa obat yg tidak enak, pahit, atau amis.
b. Bahan obat tunggal ataupun campuran dapat diberikan dalam kapsul, besarnya kapsul dipilih yg sesuai (nomor 000,00,0,1,2,3, 4 dan 5 )
c. Kapsul dapat pula dilapisi dengan bhn tertentu sehingga tidak pecah/ larut dalam lambung


-TABLET





 





     TABLET                                                     
MACAM-MACAM TABLET
1. Tablet Lozenges (tablet dihisap seperti permen, sebagai antiseptik pada mukosa mulut atau tenggorokan
contoh : Dequalinium HCl
2. Tablet sublingual, diletakkan di bwh lidah, melarut lebih cepat dan bahan obat. diabsorpsi melalui mukosa.
contoh : Nitroglicerin.
3. Tablet Intrabuccal,dimasukkan di pipi bagian dalam, tablet melarut dan bahan diabsorbsi melalui mukosa.
contoh : Progesteron
4. Tablet Sustained release bahan obat dilepas perlahan-lahan
contoh : Isoptin SR,
5. Tablet yang dimasukkan ke dalam rongga-tubuh.
contoh : Nystatin tablet Vagina
6. Tablet implantasi : implant, diimplantasikan di bwh kulit
Contoh : Norplant

BENTUK TABLET
1. Tablet berbentuk pipih
2. Tablet Berbentuk bulat
3. Tablet berbentuk persegi .
4. Tablet yang pakai tanda belahan (scoret tablet , memudahkan untuk membagi tablet)

B. Obat bentuk sediaan cair

Dibedakan :
1. Obat luar : Contoh : Tantum verde obat kumur mengandung Benzamidin HCl
2. Obat suntik :
a. obat suntik iv : larutan dalam air
b. Obat suntik sc: berupa larutan dalam air
c. Obat suntik im:larutan dalam air ataupun dalam minyak , juga dapat berupa suspensi
3. Obat minum :solutio, mixtura dan elixer, suspensi, emulsi, saturasi dan sirupus.
4. Obat tetes :dapat diberikan untuk obat minum atau obat luar, pemakaiannya dengan alat penetes Obat tetes untuk pemakaian obat luar berupa : Guttae ophtalmicae (tetes mata), Guttae nasales (tetes hidung ), Guttae auriculares (tetes telinga)

C. Obat bentuk sediaan setengah padat
Menurut karakteristik fisik konsistensinya , obat yg digunakan pada kulit dapat dibagi tiga kelompok, yaitu:
a. Cairan kental atau encer : liniment
b. Setengah padat: cream, pasta
c. Lebih padat : sapo medicatus, emplastrum

SALEP

Salep menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.Contoh Salep 2-4, Garamicyn salep mata

PASTA

Pasta menurut FI IV adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. contoh: Solcoseryl Pasta


CREAM/KRIM

Krim menurut FI IV adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Contoh: Kalcinol-N cream,Topsy cream


Notulensi Hasil tehnical meeting



LCT
-          Setiap tim mempersiapkan Iyel-iyel terbaik
-          Untuk Soal kesehatan,akan diberikan materi tentang kesehatan.Khususnya materi mengenai farmasi. Soal kesehatan sebagian besar akan keluar dari materi tersebut.
-          Tiap tim terdiri dari 3 orang.Tidak diperbolehkan untuk mengganti pemain .Jika tersisa 2 pemain, lomba akan tetap dilanjutkan. Jadi Siapkan tim kalian sebaik mungkin.
-          Mengenai teknis pelaksanaan,akan dijelaskan ketika lomba dimulai dan jika ada yang pertanyaan, silahkan bertanya kepada PJ LCT

LKTIP
-          Durasi Presentasi + Simulasi        : 15 menit
-          Tanya Jawab                               : max 15 menit
-          Panitia menyediakan satu Laptop dan LCD Proyektor
-          Peserta diwajibkan menyimpan data dalam CD RW ketika akan dipresentasikan.
-          Batas pengumpulan karya tulis pukul 23.59 tanggal 13 April 2013
-          Pengumuman 10 besar 20 April 2013
-          Penilaian              : 30% Karya Tulis dan 70% Presentasi + Simulasi
-          Presentasi           : Microsoft PowerPoint, Per-Bab, Background Formal

Mading 3D

a.        Peserta 1 tim terdiri dari 3-5 orang

b.        Telah mendaftar dengan ketentuan yang telah ditetapkan

c.        Peserta wajib menggunakan kartu peserta dari awal hingga akhir

d.        Peserta wajib datang dan tidak boleh diwakilkan

e.        Peserta datang 30 menit sebelum perlombaan dimulai untuk registrasi ulang dan pengecekan peralatan

f.         Peserta wajib hadir saat pengumuman pemenang

g.        Peserta yang telah mendaftar  mengikuti lomba mading berarti telah menyetujui dan mengerti seluruh peraturan yang dibuat oleh panitia

h.        Dress code peserta :

Menggunakan almamater sekolah masing-masing

     Ketentuan Pelaksanaan Lomba

a.        Tema mading  “ Potret Kesehatan di Era Goblalisasi  “

b.        Waktu bersih pengerjaan lebih kurang 4 jam

I.                    4 jam  :  pengerjaan

II.                   1 jam  :  ishoma

III.                 Presentasi dilakukan setelah waktu pengerjaan selesai.

c.        Peserta wajib membawa peralatan sendiri dan dilarang saling meminjam antar peserta maupun meminjam dari panitia

d.        Mading hanya boleh dikerjakan oleh tim mading tanpa bantuan dari pihak manapun

e.        Mading dilarang mengandung unsur SARA, dan semacamnya

f.         Artikel dapat dipersiapkan sebelum perlombaan

g.        Artikel harus orisinal, bukan jiplakan. Apabila disunting dari suatu sumber harus   mencantumkan sumber tersebut

h.        Proses pengerjaan di tempat lomba

i.         Mading adalah mading 3D dengan ukuran bebas, dan berbahan dasar bebas (boleh steroform, bambu, triplek, dll)

j.         Penilaian dilakukan oleh tim juri penilai lomba mading

k.        Kriteria penilaian meliputi kesesuaian mading dengan tema dan kelengkapan isi mading, keindahan dan kreativitas mading peserta,  kerapian dan kebersihan serta minimalisir dana

l.         Keputusan panitia dan dewan juri bersifat mutlak, mengikat dan tidak dapat diganggu gugat

     Kriteria Penilaian

                a.     Ketepatan tema

                b.     kelengkapan isi

                c.     Kreativitas

                d.     Kebersihan dan Kerapihan


 


Fotografi
-          Pengumpulan akhir         : 27 April 2013
-          Ukuran 10R
-          Tiap peserta mengirim 3 foto dalam satu amplop

Poster
-          Corel Draw dan Photoshop
-          Ukuran A3
-          Pengumpulan akhir         : 20 April 2013
-          Tiap peserta mengirim satu poster